Minggu, 31 Agustus 2014

Pengertian Supervisi dan demografi

Pengertian Supervisi 

Sebagai salah satu dari fungsi manajemen, pengertian supervisi telah 
berkembang secara khusus. Secara umum yang dimaksud dengan supervisi 
adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan 
terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila 
ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat 
langsung guna mengatasinya (Azwar, 1996). 
Muninjaya (1999) menyatakan bahwa supervisi adalah salah satu bagian 
proses atau kegiatan dari fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling). 
Swanburg (1990) melihat dimensi supervisi sebagai suatu proses kemudahan 
sumber-sumber yang diperlukan untuk penyelesaian suatu tugas ataupun 
sekumpulan kegiatan pengambilan keputusan yang berkaitan erat dengan 
perencanaan dan pengorganisasian kegiatan dan informasi dari kepemimpinan 
dan pengevaluasian setiap kinerja karyawan. 
Dari beberapa pengertian tersebut  dapat disimpulkan bahwa kegiatan supervisi adalah kegiatan-kegiatan yang terencana seorang manajer melalui aktifitas bimbingan, pengarahan, observasi, 
motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas 
sehari-hari (Arwani, 2006). 

PENGERTIAN DEMOGRAFI

Demografi adalah uraian tentang penduduk, terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian, dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor-faktor ini berubah.

Faktor demografi adalah salah satu dari sekian banyak faktor eksternal dari lingkungan pemasaran. Tren Demografi yang terbentuk sangat andal digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan jangka pendek dan menengah. Ada masalah bagi perusahaan yang tiba-tiba terkejut karena perkembangan demografi. kekuatan demografi utama yang selalu dipantau Marketer adalah populasi, Karena orang membentuk pasar. Para marketer benar-benar tertarik pada besarnya jumlah penduduk dan angka pertumbuhan penduduk di kota, bauran umur populasi, etnis dan pasar lain, kelompok pendidikan, pola rumah tangga, pergeseran geografis dan populasi.

SUMBER: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20582/4/Chapter%20II.pdf  http://bertousman.wordpress.com/2011/06/08/analisa-faktor-demografi-lingkungan-pemasaran/

Sabtu, 30 Agustus 2014

BACKROUND



PENGERTIAN PASAR TENAGA KERJA DAN FAKTOR LOKASI

PENGERTIAN PASAR TENAGA KERJA

Pasar tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga kerja di dalam pasar ini adalah para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja), sedangkan sebagai pembelinya adalah orang-orang / lembaga yang memerlukan tenaga kerja. Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi pertemuan antara para pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan, maka pasar tenaga kerja ini dirasakan dapat memberikan jalan keluar bagi perusahaan untuk memenuhinya. Dengan demikian tidak terkesan hanya pencari kerja yang mendapat keuntungan dari adanya pasar ini. Untuk menciptakan kondisi yang sinergi antara kedua belah pihak, yaitu antara penjual dan pemberi tenaga kerja maka diperlukan kerjasama yang baik antara semua pihak yang terkait, yaitu penjual tenaga kerja, pembeli tenaga kerja, dan pemerintah.

PENGERTIAN FAKTOR LOKASI

faktor lokasi adalah tempat sebuah perusahaan didirikan dan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan suatu perusahaan, jika tempatnya strategis maka perusahaan tersebut akan berkembang sangat pesat , tapi jika tidak maka sebaliknya.  http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_tenaga_kerja 

Sabtu, 23 Agustus 2014

PRINSIP PENYUSUN FORMASI , ANALISIS DAN PENGADAAN PEGAWAI

Prinsip-prinsip penyusun formasi:
A.   Jenis Pekerjaan
Adalah macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan oleh suatu satuan organisasi dalam melaksanakan tugas pokoknya, misalnya pekerjaan pengetikan, pemeriksaan perkara, penelitian, perawatan orang sakit, dan lain-lain.
B.    Sifat Pekerjaan
Adalah pekerjaan yang berpengaruh dalam penetapan formasi, yaitu sifat pekerjaan yang ditinjau dari sudut waktu untuk melaksanakan pekerjaan itu. Ada pekerjaan-pekerjaan yang cukup dilaksanakan selama jam kerja saja, misalnya pekerjaan tata usaha, tetapi ada pula pekerjaan yang harus dilakukan selama 24 jam penuh, misalnya pemadam kebakaran, tenaga medis dan para medis di rumah sakit pemerintah.
C.   Perkiraan Beban Kerja
Adalah frekuensi rata-rata dari masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.
D.   Perkiraan Kapasitas Pegawai
Adalah kemampuan rata-rata seorang pegawai untuk menyelesaikan suatu jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Perkiraan beban kerja dan perkiraan kapasitas kerja diperlukan untuk masing-masing jenis pekerjaan.
E.    Jenjang dan Jumlah Jabatan serta Pangkat
Penentuan jenjang, jumlah jabatan dan pangkat dalam suatu organisasi harus ditinjau dari sudut keseluruhan organisasi dan tidak ditinjau per unit organisasi. Penentuan susunan pangkat merupakan satu syarat mutlak untuk dipelihara dengan baik dalam suatu organisasi.
F.    Analisis Jabatan
Analisis jabatan adalah suatu kegiatan mengumpulkan, menilai, dan mengorganisasikan informasi tentang jabatan.
G.   Prinsip pelaksanaan pekerjaan
Prinsip pelaksanaan pekerjaan sangat besar pengaruhnya dalam menentukan formasi pegawai. Misalnya, apabila pekerjaan membersihkan ruangan atau merawat pekarangan harus dikerjakan sendiri oleh satuan organisasi yang bersangkutan, maka harus diangkat pegawai untuk pekerjaan- pekerjaan itu, akan tetapi kalau pekerjaan membersihkan ruangan dan merawat pekarangan diborongkan kepada pihak ketiga, maka tidak perlu mengangkat pegawai untuk pekerjaan itu.

H.   Peralatan yang tersedia
Peralatan yang tersedia atau yang diperkirakan akan tersedia dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas pokok akan mempengaruhi jumlah dan mutu pegawai yang diperlukan. Pada umumnya makin tinggi mutu peralatan kerja yang ada dan tersedia dalam jumlah yang memadai akan mengurangi jumlah pegawai yang diperlukan.
I.     Kemampuan Keuangan Negara/ Daerah
Faktor kemampuan keuangan negara adalah faktor penting yang selalu harus diperhatikan dalam penentuan formasi Pegawai NegeriSipil. Walaupun penyusunan formasi telah sejauh mungkin ditetapkan berdasarkan analisis kebutuhan pegawai seperti diuraikan terdahulu, akan tetapi apabila kemampuan keuangan negara masih terbatas, maka penyusunan formasi tetap harus didasarkan kemampuan keuangan negara yang tersedia. Meskipun formasi telah disusun secara rasional berdasarkan hasil analisis jabatan dan analisis kebutuhan, realisasinya tetap disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia.

 Analisis kebutuhan pegawai
Analisis kebutuhan pegawai merupakan dasar bagi penyusunan formasi. Analisis kebutuhan pegawai adalah suatu proses perhitungan secara logis dan teratur dari segala dasar-dasar/faktor-faktor yang ditentukan untuk dapat menentukan jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan oleh suatu satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugasnya secara berdayaguna, berhasil guna dan berkelanjutan.
Analisa kebutuhan pegawai dilakukan berdasarkan :
A.   Jenis Pekerjaan
Adalah macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan oleh suatu satuan organisasi dalam melaksanakan tugas pokok, misalnya pekerjaan pengetikan, pemeriksaan perkara, penelitian, perawatan orang sakit, dan lain-lain.
B.    Sifat Pekerjaan
Adalah pekerjaan yang berpengaruh dalam penempatan formasi yaitu sifat pekerjaan yang ditinjau dari sudut waktu untuk melaksanakan pekerjaan itu. Sebagaimana diketahui, ada pekerjaan yang penyelesaiannya dapat dilakukan dalam jam kerja saja, misalnya pekerjaan tata usaha, perawatan pekarangan, dan yang serupa dengan itu, tetapi ada pula pekerjaan yang harus dilakukan 24 jam terus menerus, seperti pekerjaan pemadam kebakaran, penjaga mercu suar, dan yang sejenis dengan itu. Pekerjaan yang harus dilakukan 24 jam terus menerus memerlukan pegawai yang lebih banyak. Sebagai contoh, kalau satu mobil pemadam kebakaran memerlukan pegawai sebanyak 5 orang dengan jam kerja sehari 8 jam, maka hal ini berarti setiap mobil pemadam kebakaran memerlukan 3 x 5 orang = 15 orang pegawai.
C.   Analisis beban kerja dan perkiraan kapasitas seorang pegawai
dalam jangka waktu tertentu.
   Adalah frekuensi rata-rata masing-masing jenis pekerjaan  dalam jangka waktu tertentu. Perkiraan beban kerja dari masing-masing satuan organisasi dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau berdasarkan pengalaman,misalnya perkiraan beban kerja pengetikan, pengagendaan, dan yang sejenis dengan itu dapat didasarkan atas jumlah surat yang masuk dan keluar rata-rata dalam jangka waktu tertentu. Apabila sudah dapat diperkirakan beban kerja masing-masing satuan organisasi, maka untuk dapat menentukan jumlah pegawai yang diperlukan perlu ditetapkan perkiraan kapasitas seorang pegawai dalam jangka waktu tertentu. Sama halnya dengan perkiraan beban kerja, maka perkiraan kapasitas pegawai untuk jenis tertentu dalam jangka waktu tertentu dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau berdasarkan pengalaman.
D.   Prinsip Pelaksanaan Pekerjaan.
         Misal jika ditentukan bahwa membersihkan ruangan dan merawat pekarangan harus dikerjakan sendiri oleh satuan organisasi yang bersangkutan, maka harus diangkat pegawai untuk membersihkan ruangan dan merawat pekarangan, tetapi apabila ditentukan bahwa pembersihan ruangan dan perawatan pekarangan diborongkan kepada pihak ketiga, maka tidak perlu diangkat pegawai untuk pekerjaan itu.
E.    Peralatan yang tersedia atau diperkirakan akan tersedia dalam melaksanakan pekerjaan
Sesuai dengan tugas pokok akan mempengaruhi penentuan jumlah pegawai yang diperlukan, karena pada umumnya makin tinggi mutu peralatan yang digunakan dan tersedia dalam jumlah yang memadai dapat mengakibatkan makin sedikit jumlah pegawai yang diperlukan.


Pengadaan Pegawai
Apabila suatu perusahaan memerlukan tenaga kerja baru, maka akan diusahakan untuk menarik atau mencari tenaga yang di hararapkan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Langkah ini sebenarnya merupakan langkah kedua, sedangkan langkah pertama ialah menentukan keadaan dan sifat pekerjaan yang lowong serta keadaan dan sifat atau kecakapan orang/tenaga kerja yang diharapkan sanggup melakukan pekerjaan itu. Namun sebelum mencari pegawai baru ada beberapa hal yang harus diperhatikan baik untuk instansi pemerintah, maupun swasta, hal ini meliputi: prinsip-prinsip penyusunan formasi, sistem penyusunan formasi, analisa jabatan, sampai pada anggaran/budget yang tersedia, kesemua itu harus dicermati dengan baik. Agar pelaksanaan pengadaan pegawai kantor berjalan lancar, maka pelaksanaanya harus berdasarkan prosedur yang ada.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.    Menetapkan perencanaan kebijakan kepegawaian, sehingga
menghasilkan penggolongan pekerjaan, analisa pekerjaan, gambaran pekerjaan dan rincian pekerjaan.
2.    Menentukan penarikan pegawai dari sumber-sumber tenaga kerja,baik intern maupun ekstern.
3.    Membuat pengumuman lowongan pekerjaan, analisis pekerjaan,
gambaran pekerjaan dan perincian pekerjaan.
4.    Penerimaan surat lamaran pekerjaan dari calon tenaga kerja.
5.    Mengadakan seleksi atau penyaringan administrasi dari surat lamaran yang masuk.
6.    Menentukan diterima tidaknya lamaran kerja (dipilih yang memenuhi persyaratan).
7.    Menyiapkan segala perangkat seleksi (baik soal, pedoman penilaian maupun standar kelulusan)
8.    Melakukan pemanggilan bagi calon yang memenuhi syarat untuk mengikuti tes atau ujian.
9.    Mengadakan seleksi pegawai, berupa tes lisan, tertuis, intelegensi, psikotes, dan kesehatan jasmani.
10  Memeriksa hasil tes dan sekaligus menentukan rangking serta
jumlah calon yang lulus.
    11.Memanggil calon pegawai yang lulus untuk mengikuti masa
         percobaan.
    12 Mengangkat pegawai dengan Surat Keputusan dalam status
          masa percobaan.
    13 Calon pegawai mengikuti orientasi masa percobaan.
    14. Melakukan penilaian selama calon mengikuti orientasi.
    15. Menentukan lulus tidaknya masa orientasi.
    16. Membuat Surat Keputusan pengangkatan pegawai berstatus pegawai tetap.
    17. Menempatkan pegawai pada jenjang jabatan tertentu dengan tugas,
          wewenang dan tanggung jawab.
     18. Melakukan pembinaan dan pemeliharaan terhadap pegawai,
           agar para pegawai berkembang dan betah


Minggu, 10 Agustus 2014

PENGUSAHA SUKSES

HENDY SETIONO
 (KEBAB TURKI BABA RAFI)


Nama Lengkap        : Hendy Setiono
Nama panggilan      : Hendy / Baba Rafi
Agama                   : Islam
Tempat Lahir          : Jakarta
Tanggal Lahir          : 30 Februari 1983
Zodiak                   : Aries
Warga Negara         : Indonesia
Istri                       : Nilamsari
Anak                      : - Rafi Darmawan
  -Reva Audrey Zahifa
Ayah                      : Ir. H. Bambang Sudiono
Ibu                        : Endah Setijowati

BIOGRAFI

Hendy Setiono adalah seorang pengusaha muda asal Surabaya, yang dikenal berkat produk dagangnya“Kebab Turki Baba Rafi”. Hendy lahir pada tanggal 30 Mei, dua puluh sembilan tahun yang lalu. Dia merupakan putra pertama dari pasangan Bambang Sudiono dan Endah Setijowati. Sebelum menjadi seorang pengusaha muda, Hendy Setiono tercatat sebagai seorang mahasiswa Jurusan teknik Informatika Institut teknologi Sepuluh November Surabaya. Namun, dia memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliah dan memulai bisnis Kebab Turki. Hendy merupakan satu dari sekian pengusaha sukses yang pandai melihat peluang bisnis. Ketika duduk di bangku kuliah semester 4, Hendy merintis usahanya dengan seorang teman yang menyukai kuliner, Hasan Baraja. Resep Kebab Turki tersebut dia peroleh ketika dia mengunjungi ayahnya di Qatar yang bekerja di sebuah perusahaan minyak. Bersama dengan Hasan, Hendy memodifikasi bahan dan bumbu kebab agar sesuai dengan lidah Indonesia. Dengan modal awal 4 juta rupiah dan dibantu oleh satu karyawan, sekarang Hendy berhasil mendirikan PT Baba Rafi Indonesia. Pada tahun 2008, kedai kebab Hendy berjumlah 325 yang tersebar di 50 kota, dan menaungi 700 karyawan. Kepiawaian Hendy dalam berbisnis telah diakui banyak kalangan. Pada tahun 2006,Majalah Tempo mencatat nama Hendy sebagai 1 dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia. Selain itu, secara internasional, Hendy juga dinobatkan sebagai Asia’s BestEnterpreneur Under 25 oleh Majalah Business Week. Kemudian, pada tahun 2007, Hendy mendapatkan gelar terbaik I Wirausaha Muda Mandiri 2007 oleh Bank Mandiri. Hendy memiliki moto LETAM yang berarti Lihat peluang yang ada, Evaluasi peluang itu, Tirukan cara yang mungkin diadopsi, Amati caranya dan lakukan, dan Modifikasi cara yang telah dipilih itu.Kini, Hendy Setiono banyak dundang dalam seminar kewirausahaan. Dia dapat dihubungi diwww.hendysetiono.com. Bersama dengan Nilamsari, Hendy dianugerahi putra bernama Rafi Darmawan.

PENDIDIKAN

- Diploma Lanjutan E-Commerce Komputer Informatika Sekolah
  PendidikanSingapura, 2003-2004.
- Diploma E-Commerce Sekolah Pendidikan Informatika Komputer Singapura, 2002
  2003.
- Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS)
  (tidaktamat), 2000-2002.
- SMU Negeri 5 Surabaya, 1997-2000.
- SMP Vidatra Bontang Kalimantan Timur, 1994-1997.
-Sekolah Dasar Twinbrook Maryland Amerika Serikat, 1992-1994.
- SD YPVDP Bontang Kalimantan Timur, 1989-1992.

KARIR

- Presiden Direktur PT. Baba Rafi Indonesia - Pendiri Waralaba Bisnis "Kebab Turki Baba Rafi", telah beroperasi lebih dari 750 Outlet di Indonesia dan Malaysia.
- Presiden Direktur PT. Piramida Zahira-Pendiri Waralaba Bisnis "Piramizza", sekarang beroperasi lebih dari 75 Outlet di Indonesia.
- Presiden Direktur PT. Panen Raya Indonesia - "Ayam Bakar Mas Mono", Restoran Ayam Panggang operasi 15 outlet di Indonesia.
- Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan Kewirausahaan - Indonesia Kamar Dagang dan Industri.
- Motivator dan Mentor Bisnis Kewirausahaan.

PENGHARGAAN
- 2010 -> Pemenang "Anugerah Peduli Pendidikan di Perusahaan Categorized"
  Departemen Pendidikan Nasional Indonesia
- 2009 -> Pemenang Ernst & Young Entrepreneur Of The Year - "Spirit Award
  Khusus Wirausaha 2009" - oleh Ernst & Young Waralaba Terbaik untuk Investasi
  2009" - oleh Majalah SWA.
- Pemenang "Penghargaan Pengusaha Muda Waralaba Indonesia" - oleh Majalah
  Info Waralaba.
- Pemenang "Waralaba TOP 30 ASEAN Terbaik" - Majalah Info Waralaba.
- Pemenang "Pemasaran Terbaik - Waralaba Indonesia Of The Year 2009" – oleh
  Majalah Info Waralaba.
- Pemenang "Penghargaan Kewirausahaan Pasific Asia 2009" - Posisi Kategori-oleh
  Enterprise Asia dari Malaysia 2008.
- Pemenang "Kewirausahaan Asia Pasifik Awards 2008" - Kategori Paling Menjanjikan - oleh Enterprise Asia dari Malaysia.
- Indonesia Ambasador untuk "Forum Iklim Pemimpin Muda Asia" - oleh British
  Council.
- Pemenang "Penghargaan Tahunan Kepemimpinan Most Favorite 2008" – oleh
  Leadership Award 2008.
- TOP 10 Waralaba Indonesia dari tahun 2008 Tahun" - oleh Majalah Info Waralaba
   2007.
- Inspirator "Suara Perubahan" - oleh A Mild Live Soundrenaline 2007
- Pemenang "Wirausaha Muda Mandiri 2007" (Pengusaha Muda Mandiri 2007)
  Kategori Pasca Sarjana dan Alumni - Bank Mandiri.
- Pemenang "Best Achievement - Pengusaha Muda Penghargaan 2007" Bisnis
  Indonesia.
- Pemenang "Franchise Terbaik 2007" dalam F Lokal & B Kategori - oleh Pengusaha
  Majalah.
- Pemenang "Manusia Prestasi of The Year 2007" - oleh Yayasan Citra Profesi
  Indonesia.
- Pemenang "Penghargaan Pengusaha Indonesia Terbaik 2007" – dengan
  Penghargaan Profesional Indonesia (IPA).
- Pemenang "Indonesian Best Start Up Perusahaan 2007" - Penghargaan oleh
  Yayasan Prestasi Indonesia.Pengusaha Jawara 2007" - oleh KONTAN.
- 2006 : Pengusaha Terbaik Asia di bawah 25 tahun" - oleh BusinessWeek
- 10 People Of The Year 2006" - oleh Majalah TEMPO.
- Pemenang "Enterprise 50" - Pengusaha Hottest pada tahun 2006 - oleh Majalah
  SWA.
- Pemenang "Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad 21" - oleh Profesi
  Indonesia.
- Pemenang "Kecil dan Menengah Penghargaan Bisnis Pengusaha Indonesia"
  (ISMBEA 2006 oleh Menteri untuk Kerjasama & UKM Indonesia.
- 2005 : Pemenang 1 "Rencana Bisnis Pengusaha" di Petra Universitas Surabaya
- Juara 1 dalam "Membuat Uang Dengan Persaingan Tidak ada" di Makassar.


 SUMBER: http://abdullahmayrian.wordpress.com/2013/06/25/biografi-hendy-setiono-kebab-baba-rafi/

Jumat, 08 Agustus 2014

MAJAS

Jenis Jenis Majas dan Contohnya (Bahasa Indonesia)

      Majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang tujuan akhirnya ialah untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis.
Majas dapat didefinisikan sebagai cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain (KBBI).
Majas dalam bahasa Indonesia dibagi atas empat jenis, yaitu:
1.    Majas perbandingan
2.    Majas pertentangan
3.    Majas sindiran
4.    Majas penegasan

             Majas perbandingan merupakan majas yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan membandingkannya dengan sesuatu yang lain.

1.Majas Personifikasi yaitu majas yang digunakan untuk memperjelas maksud dengan menjadikan benda-benda yang digambarkan dapat berlaku seperti manusia.
Contoh : Nyiur melambai-lambai, matahari keluar dari peraduannya, awan hitam mengukir langit.

2. Majas Asosiasi yaitu majas yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya (memiliki persamaan sifat). Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama

3. Majas Metafora, adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan
Contoh :
a)               Kapan saudara berjumpa dengan lintah darat itu?
b)               Aku sungguh takjub melihat kecantikan bunga desa itu.
c)               Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
d)               Raja siang keluar dari ufuk timur
e)               Jonathan adalah bintang kelas dunia.
f)                Harta karunku (sangat berharga)

4. Majas Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.

5. Majas Sinestesia: yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

6. Majas Metonimia, yaitu majas untuk mengemukakan sesuatu dengan menggantikan dengan sifat, atau nama, atau sesuatu yang merupakan ciri khas dari benda-benda tersebut.
     Contoh : Saya pergi ke Jakarta naik Garuda.

7. Majas Eufemisme, yaitu majas untuk mengemukakan pikiran atau perasaan dengan menggunakan kata-kata dengan arti yang baik dengan maksud agar tidak menyinggung perasaan orang. Eufemisme dapat pula berupa ungkapan-ungkapan penghalus untuk menggantikan  kata-kata yang dirasakan kurang sopan.
Contoh :
1.) Sejak ditinggal suaminya, ia agak kurang waras
2.) Kemampuan Andi dalam memahami pelajaran agak lamban.

8. Majas Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.

9. Majas Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata. contoh:Perilakunya seperti ular yang menggeliat.

10.Majas Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.

11. Majas Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.

12.Majas Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
      contoh:Kita bermain ke rumah Ina.

13.  Majas Sinekdokhe, adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
    Contoh: Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian. 
Contoh: Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.

14. Alegori
        Alegori adalah Majas yang menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.
Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
          Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
          Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

15.Majas Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.
contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

16.Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
a)   Ia terkenal sebagai buaya darat.
b)   Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
c)   Melati, lambang kesucian


B. Majas Pertentangan 
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Jenis-jenis Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.

1) Antitesis
            Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh:
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.

Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
   
    5. Majas Oksimoron : adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama. 
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis

6. Majas Anakronisme : Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.
 Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)

7. Majas Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai

8. Majas Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
Contoh: Andi mengundang semua temannya, kecuali Dono.

C. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:

1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, tidak pernah mengerjakan tugas.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.

2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

4) Majas Satire Adalah ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll. Ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!

5) Majas Innuendo Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya

D. Majas Penegasan
     Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
c) Bagi yang telah dipanggil namanya, silakan maju ke depan.

2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.

3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban

4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.

Contoh:
a)  Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.

5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut turut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.

6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut turut yang makin lama menurun.
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -69.


7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
d. Majas Pertentangan

8)   Majas Koreksio Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.
Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.

9) Majas Asindeton  Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.

10) Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung. 

11) Majas  Interupsi  adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat. 
Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.

12) Majas Eksklmasio  Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.

13) Majas Enumerasio Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu
membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.

14) Majas Silepsis dan Zeugma Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain, sebenarnya hanya salah satunya yang mempunyai hubungan dengan kata pertama.
Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.

15) Majas Apofasis atau Preterisio Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. 
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara

16) Majas Aliterasi:  Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga

17)  Majas Paralelisme: Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris  atau kalimat. 
Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang

18) Majas Antanaklasis adalah yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah

19) Majas Anastrof atau Inversi  Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.

20) Majas Retoris Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban. 
Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?

21) Majas Elipsis Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )

22) Majas Alonim Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.

23) Majas Kolokasi Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.

24) Majas Pararima Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.

25) Majas Preterito Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.

26) Majas Sigmatisme Pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.